Kamis, 29 September 2011

lagu/tembang kekawin sronce


Tip trik belajar kekawin Totaka reng sronca. 00_00_00_000 = 3.12

6 6 6.1>.6.1>6. 6 6 6.1>.6.53. 3 3 3.2. 2 2 2.3. 0}
Sesi wim...........ba haneng gata me....si banyu.
3 3 3.6.1>.61>6. 6 6 6.1>.6.53. 3 3 3.2. 2 2 2.3.2. 0}
Ndan asing suci nir..............mala me....si wulan.
2 2 2.3.53. 3 3 3.6.1>.6.53. 3 3 3.2. 2 2 2.3. 0}
Iwa mang......kana ra................kwa ki..teng keda..din.
3 3 3.2. 2 2 2.3. 3 3 3.6.53.3.2. 2 2 2.3.2. 0}
Ring angam...beki yo.....ga kiteng saka..la.

Totaka = nama wirama. Reng sronca= irama seperti wirama sronca. 00= lagu. _ = guru.
3.12= 3 berarti jumlah guru tiga, dan 12 berarti jumlah sukukata wirama totaka duabelas tiap baris.
Tarik I/pengawit/baris pertama, gurunya 3, guru I nya 6.1>.6.1>6. jatuh pada sukukata ke3 dari depan, guru II nya 6.1>.6.53. jatuh pada sukukata ke3 dari guru I, guru III nya 3.2. jatuh pada sukukata ke3 dari guru II, dan penutup dapat berupa guru ataupun dapat berupa lagu. Dan ketentuan lain, pada nada akhir dari tarik I/pengawit supaya meninggi (contoh notnya 2.3.).
Tarik II/ mingsalah/baris kedua, dimulai dengan not 3 yang sama dengan nada akhir baris pertama yaitu not 3 juga sesuai ketentuan purwa kanti, jumlah sukukata,guru,lagu sama, tapi nada akhir/penutup supaya menurun disini notnya 2.3.2.
Tarik III/pengumbang/baris ketiga, dimulai not 2(hukum purwakanti), guru I nya beda dengan guru I nya tarik I,II,dan IV, tapi nada penutupnya sesuai dengan nada penutup tarik I, yaitu menaik dengan nada not 2.3.
Tarik IV/penyarik/baris keempat, nada awal purwa kanti, guru I dapat sama atau beda dengan guru I tarik I dan II dan nada penutup harus menurun (notnya 2.3.2.).
Ingat lagu( 3 3 ) sifatnya mendatar, guru(6.1>.6.53.) sifatnya mewilet atau panjang.
  Catatan : tembang sronca adalah kekawin yang gurunya tidak tetap seperti pada kekawin totaka ini dengan jumlah guru 3. Baris pertama bisa satu guru, baris kedua bisa 2 guru atau baris lainnya bisa 5 guru dstnya. Karena tidak tetap, maka penyanyi harus pintar mengatur irama gurunya, bila 1 guru, maka semua irama 3 guru yang ada di totaka ini, dimodipikasi dengan penggabungan sehingga nada achirnya jatuh seperti nada guru ketiga nya. Bila pada baris terdapat 4guru, maka pada salah satu dari 3 guru seperti ditotaka ini, , dapat dipecah iramanya atau dibuat guru baru tapi nadanya jatuhnya sama seperti contoh 3.53. jadi yang guru didepan jatuh pada nada 3, guru baru juga jatuh pada nada 3. sekian tambahan penjelasan. . 

Rabu, 28 September 2011

Kekawin.

Dalam Wikipedia bahasa Indonesia disebutkan bahwa sastra Jawa kuno meliputi sastra yang ditulis dalam bahasa Jawa kuno pada periode abad ke 9 sampai abad ke 14 masehi , dimulai dengan prasasti Sukabumi. Karya sastra ini ditulis baik dalam bentuk prosa maupun puisi ( kekawin ).Karya sastra Jawa kuno sebagian besar terlestarikan di Bali, khususnya kekawin yang masih popular saat ini, dibaca melalui lantunan tembang kekawin, yang dapat sampai 60 jenis tembang seperti pada buku sastra Ramayana.

Kekawin dalam metrium (pekadangan) tertentu sepert contoh rajani, terdiri dari minimal satu bait, setiap bait kekawin memiliki empat tarik (tarik I pengawit, tarik II mingsalah, tarik III pengumbang, dan tarik IV penyarik), kecuali raitiga terdiri tiga tarik. Dan juga umumnya tiap tarik mempunyai susunan guru lagu yang sama dan jumlah sukukata yang sama pula. Guru lagu adalah aturan kuantitas vokal sebuah sukukata, guru kuantitas vokalnya panjang atau mewilet/beralun dan guru tempat terjadinya perubahan nada /vocal , sedangkan lagu mengikutu nada akhir lagu dan vokalnya pendek. Susunan guru lagu sangat menentukan jenis metrium / nama wirama dan juga menentukan pekadangan metrium kekawin/wirama.

Dalam kekawin tulisan bali guru dapat ditandai dengan ketentuan seperti, sukukata didepan nania , suku kembung, pada pattra dan matra pa dan ma adalah guru, tapi pada cakra ca dapat guru kadang lagu.

Perhatikan beberapa ketentuan kekawin.

contoh Rajani, 0 0 0 0 _ 0 _ 0 0 0 _ 0 0 _ 0 0 0=4,17

5 5 5 5 5 .3. 53. 3 3. 52. 121. 1 1 1 1. 2 .12. 35. 5 5 5. 6. 53. 3 3 3. 2. 23. 0}

Stuti nira tan tu..lus sina...hu.. ran paramar ..........ta Siwa.

  • angka 4,17 pada Rajani berarti guru ada 4, jumlah sukukata 17, sukukata terakhir atau penutup bisa digurukan bisa lagu, guru I pada sukukata ke 5, guru II pada sukukata ke 2 dari guru I, guru III pada sukukata ke 4 dari guru II, guru IV pada sukukata ke 3 dari guru III.
  • Lagu ikut guru, contoh guru I not angka terakhir 3 maka lagunya dimulai not 3 juga.
  • Umumnya nada akhir tarik I dan III sama yaitu nada menaik, sedangkan tarik II dan IV menurun.
  • Nada guru per mulaan pada tarik III, selalu beda dengan tarik I,II dan IV. Sedangkan nada guru penutup tarik IV selalu beda dengan tarik I,II dan III.
  • Ketentuan ini sesuai dengan pengalaman , ketentuan pastinya belum ditemukan.
  • Guru ada yang nada panjang contoh not titik, ada pula yang mewilet contoh 5.3.53. ini adalah guru I yangmerupakan kumpulan not yang diikat garis bawah dilagukan dengan mewilet/mengalun, not titik seperti (5.) dilagukan panjang sedangkan not tanpa titik spt 5 dilagukan pendek.

om swastyastu